TANZANIA (parokiwaning.com) – Di tengah keterbatasan ekonomi yang masih melanda banyak wilayah di Afrika Timur, para Suster Kanosian di Tanzania terus menghadirkan harapan melalui karya nyata bagi kaum muda dan perempuan.
Salah satu bentuk pelayanan mereka yang menonjol adalah pelatihan menjahit dan keterampilan hidup bagi para remaja putri dari keluarga miskin.
Di sebuah ruang sederhana bercat lembut, beberapa suster tampak sabar membimbing para peserta menjahit dengan penuh kasih. Tangan-tangan muda itu belajar mengubah selembar kain menjadi pakaian berwarna cerah khas Afrika.
“Kami ingin mereka percaya bahwa mereka mampu dan berharga di mata Tuhan,” ujar salah satu suster pendamping.
Program pelatihan ini tidak sekadar memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kemandirian dan martabat.
Banyak peserta yang kemudian mampu membuka usaha kecil di desa mereka, membantu keluarga, dan bahkan menyekolahkan adik-adik mereka.
Dalam semangat karisma pendiri mereka, Santo Magno dari Kanos, para Suster Kanosian percaya bahwa pelayanan kasih harus diwujudkan melalui tindakan nyata yang menghidupkan harapan.
Selain pelatihan keterampilan, para suster juga aktif dalam pendidikan iman, pelayanan kesehatan dasar, dan pendampingan pastoral di komunitas paroki.
Dengan semangat Injil, mereka menghadirkan wajah Gereja yang dekat dengan umat kecil, terutama mereka yang sering terpinggirkan.
“Pelayanan ini adalah ungkapan kasih Allah yang bekerja melalui tangan-tangan sederhana,” kata seorang suster senior sambil tersenyum.
Di Tanzania, para Suster Kanosian menjadi bukti nyata bahwa iman yang dihidupi dengan tindakan dapat mengubah hidup banyak orang—mulai dari selembar kain menjadi jubah harapan.
Editor : Admin Paroki

